tag:blogger.com,1999:blog-31376461599851888002024-03-04T22:34:27.794-08:00tulisan ku...tulisan ku....http://www.blogger.com/profile/13455492433680032022noreply@blogger.comBlogger20125tag:blogger.com,1999:blog-3137646159985188800.post-12826371832417692282010-04-15T20:58:00.000-07:002010-04-15T21:02:53.080-07:00Matriks Efas dan Ifas<span style="font-weight:bold;">SO<br />1. (Promosi dan penempatan) <br />Explore pasar baru di berbagai kota di seluruh Indonesia melalui periklanan dan promosi yang intensif dan agresif. <br />2. (Promotion + Branding) <br />Melakukan promosi dengan memberikan diskon bagi pengunjung yang menggunakan kartu kredit BCA, sehingga BCA dapat menarik customer baru kartu kredit BCA dan customer yang lama dapat menerima keuntungan dari kartu kredit BCA. <br />3. (Products & Service + Branding)<br />Meningkatkan penjualan dengan cara menciptakan menu-menu yang lebih variatif untuk menarik pelanggan, menjaga kebersihan lingkungan (restoran) dan membuat taman hijau yang asri sehingga dapat dimanfaatkan oleh pengunjung, mendekorasi restoran yang menonjolkan ciri khas brand steak obonk.Mengadakan acara live music setiap malam minggu untuk menarik pelanggan usia muda. <br />4. (Services + Branding) <br />Memberikan kesan yang profesional saat memasuki pasar baru.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">WO</span><br />1. (Products) <br />Menambahkan beberapa makanan dengan rasa lokal dan menghilangkan beberapa makanan yang tidak populer. <br />2. (Promotion, Products) <br />mempromosikan Obonk Steak di situs jejaring, seperti facebook, dan mengembangkan beberapa makanan spesial yang baru untuk keluarga dan untuk remaja. <br />3. (Pricing & Placement) <br />Membagi Variant steak daging dalam 2 pilihan, yaitu daging import dan daging local, sehingga konsumen dapat memilih steak dengan budget yang mereka miliki, menggunakan software untuk mengontrol dan memonitor inventory sehingga dapat menurunkan biaya persediaan, sehingga perusahaan akan mampu dalam memperbaiki atau meningkatkan keuntungan dengan harga yang rendah. <br />4. (Service & Management) <br />memberikan fasilitas WIFI bagi pengunjung, berkerjasama dengan bank (BCA BIZZ) / join venture partner dan mengevaluasinya secara teratur dan periodik.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">ST</span><br />1. (Promotion + Branding)<br />Menetapkan dan memperbaiki nama baik diantara kompetitor promosi secara agresif. <br />2. (Branding) <br />Dalam promosinya, obonk steak berusaha memberikan pelayanan yang memuaskan dan lebih unggul dari pesaing restoran steak lainnya.<br />3. (Branding) <br />meningkatkan brand recognity melalui strategi yang melampirkan emotion secara berkelanjutan. <br />4. (Products) <br />Menawarkan daging yang rendah lemak dan menu minuman asli dari sari buah-buahan agar lebih sehat (Diet, Coffin-free, etc) <br />5. (Products & Services) <br />Menyediakan makanan segar dengan tempat yang bersih dan menyenangkan anak-anak dan pelanggan dewasa dengan taman yang bertemakan lingkungan hijau.<br />6. (Service, Branding) Memberikan kesan yang profesional saat memasuki pasar baru dan memberikan peningkatan layanan yang berkelanjutan. <br />7. (Service) Membuka kontak service atau saran dan kritik untuk perspektif manajer dan pekerja yang unggul serta meningkatkan kualitas pekerja secara keseluruhan.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">WT</span><br />1. (Products) <br />Mengembangkan lini produk baru yang fokus pada makanan organik dan sehat (zero trans-fat) <br />2. (Products) <br />Menambahkan lebih banyak rasa atau tipe baru dari brand restoran steak lainnya yang dapat membedakannya dengan kompetirors. <br />3. (Products & Promotion & Pricing)<br />Meningkatkan penjualan, Strategi Promosi <br />dengan adanya diskon bagi pengguna kartu kredit BCA, menambahkan menu untuk makanan keluarga dengan harga rendah.<br />4. (Pricing) <br />Menyediakan makanan organik dengan harga kompetitif untuk menarik organic foods fans. <br />5. (Promotion & Branding)<br />Promosi secara teratur; memberikan kesan pada brand steak dengan pelayanan yang lebih baik dan pengalaman makan yang menyenangkan. <br />6. (Management) <br />Memilih secara cermat investor/ join verture partnet dan mengevaluasinya secara teratur dan periodik.</span>tulisan ku....http://www.blogger.com/profile/13455492433680032022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3137646159985188800.post-65820466519510580292010-04-11T06:13:00.000-07:002010-04-11T06:30:23.038-07:00Visi, Misi, Tujuan Program Studi, dan Kompetensi Lulusan untuk Jurusan AkuntansiVISI PROGRAM STUDI<br />Visi Program Studi Pada tahun 2012, Mewujudkan Program Studi Akuntansi berbasis teknologi informasi dan komunikasi terkemuka di Indonesia yang kontribusinya di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat diakui di tingkat regional maupun internasional. <br /><br />MISI PROGRAM STUDI<br />1.Menyelenggarakan pendidikan tinggi akuntansi berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang berkualitas dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa.<br />2.Menciptakan suasana akademik yang kerkesinambungan dan mendukung kegiatan penelitian yang bertaraf internasional dan bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia.<br />3.Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud tanggung jawab sosial institusi. <br />4.Menyelenggarakan kerjasama yang bersinergi dengan pelbagai institusi, baik di dalam maupun di luar negeri.<br />5.Mengembangkan institusi dalam rangka merespon pelbagai perubahan yang terjadi. <br /><br />TUJUAN PROGRAM STUDI<br />Program Studi Akuntansi bertujuan :<br />1. Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan kualifikasi sebagai berikut: (a) Memiliki kompetensi akuntansi, kreatif dan inovatif, berdaya saing tinggi, adaptif, dan profesional; (b) Berkemampuan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sesuai bidang keilmuannya; (c) Memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama dalam kelompok multidisiplin, dan memiliki jiwa wirausaha; (d) Berintegritas, menjunjung tinggi moral dan etika profesi, dan mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan; (e) Peduli terhadap kesejahteraan masyarakat dan tanggap terhadap setiap perubahan dalam setiap aspek kehidupan di lingkungannya. <br /><br />2. Menghasilkan penelitian dengan substansi sebagai berikut: (a) Bermanfaat bagi perkembangan iptek dan mendukung peningkatan daya saing bangsa; (b) Bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat; serta (c) Bernilai publikasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.<br /><br />3. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan aspek sebagai berikut: (a) Bermanfaat dalam pemberdayaan potensi masyarakat; (b) Mendorong dan menumbuhkan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya memecahkan masalah; serta (c) Peningkatan kulialitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.<br /><br />KOMPETENSI LULUSAN <br />Dalam bidangnya para lulusan mampu :<br />•Mengisi jabatan dan melaksanakan tugas dengan baik di bidang akuntansi seperti ajun akuntan, penyusun laporan keuangan, pelaksana sistem informasi akuntansi (SIA).<br />•Melaksanakan perhitungan pajak dan bekerja di kantor akuntan pajak.<br />•Mampu mengoperasikan sistem akuntansi, pengumpulan dan penyajian data pemeriksaan akuntansi.<br />•Mampu membuat pencatatan akuntansi untuk skala UMKM sebagai bekal kewirausahaan.<br />Selain itu kompetensi lain yang dimiliki lulusan program Akuntansi Universitas Gunadarma adalah :<br />•Kemampuan dan ketrampilan lulusan dalam memanfaatkan teknologi informasi yang relevan dan terkini, berkaitan dengan keempat kompetensi sebelumnya.tulisan ku....http://www.blogger.com/profile/13455492433680032022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3137646159985188800.post-15569126503026630772010-04-11T05:57:00.000-07:002010-04-11T06:11:58.085-07:00Arti dan Lambang Universitas Gunadarma<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijCz4W3tH1W8KiF6rds1kna_oLdITT0rU1GRiVE0Vk5uZePySVTBaWoeG30uCyLR1CIE_x42agILXmAtGAtjs8b7OKFXiiApn90pRdTTEFYRuoMiqu5VBt-r5MMe9xNORy6GWINLAyMCc/s1600/Univ+Gundar2.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 199px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijCz4W3tH1W8KiF6rds1kna_oLdITT0rU1GRiVE0Vk5uZePySVTBaWoeG30uCyLR1CIE_x42agILXmAtGAtjs8b7OKFXiiApn90pRdTTEFYRuoMiqu5VBt-r5MMe9xNORy6GWINLAyMCc/s200/Univ+Gundar2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5458865440497713394" /></a><br /><br />1.Tangkai Obor Berdiri Tegak melambangkan keteguhan hati untuk menyumbangkan dharma bakti kepada Nusa dan Bangsa<br /><br />2.Cawan Obor yang Melebar dan Cekung adalah wadah dari ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam<br /><br />3.Kobaran Api yang Kuning Keemasan menunjukkan semangat juang yang tak pernah padam dalam menuntut ilmu dan menyumbangkannya kepada masyarakat<br /><br />4.Bentuk Lingkaran yang Berwarna Ungu adalah suatu bentuk geometris yang memberi ciri pada ilmu pengetahuan yang ditekuni dan dikembangkan<br /><br />5.Bingkai Segi Lima menyatakan bahwa Universitas Gunadarma berazaskan Pancasilatulisan ku....http://www.blogger.com/profile/13455492433680032022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3137646159985188800.post-56456107628989788002010-04-11T05:36:00.000-07:002010-04-11T05:47:03.941-07:00Profil BAAK Universitas GunadarmaBAAK Universitas Gunadarma adalah biro yang menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di Universitas Gunadarma dan administrasi akademik bagi seluruh mahasiswa Universitas Gunadarma. Bagian yang terdapat di BAAK antara lain :<br />1.BAAK Fakultas (Ilmu Komputer, Ekonomi, Teknik Sipil & Perencanaan, Teknologi Industri, Psikologi, dan Sastra);<br />2.Bagian Ujian Semester dan Bank Soal;<br />3.Bagian Koordinasi Perkuliahan<br /> •Sub Bagian Jadwal Kuliah;<br /> •Sub Bagian Koordinasi Mata Kuliah dan Penasihat Akademik;<br /> •Sub Bagian Penghubung dan Pendamping Dosen.<br />4.Bagian Monitoring Kuliah.<br /> •Sub Bagian Monitoring Kehadiran Dosen;<br /> •Sub Bagian Monitoring Kehadiran Mahasiswa.tulisan ku....http://www.blogger.com/profile/13455492433680032022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3137646159985188800.post-9220972983768924002010-04-08T09:37:00.000-07:002010-04-08T09:41:17.965-07:00Tempat Nongkrong Favorit Kuman di Rumah<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZM-yX4r9Vv_Bj44z7YdepHxjnZIqPFsCUka8KfzdkTTMr1TWJuV-B6QRWG__OkTwlsmRnJHTfr5bYHTt5pNY3HR-kzX_T91bdqIXymdi23ENDDAzHmBZeG4n5moJpPDf8tvhvgPMuiuU/s1600/rumah-(sellforlesshawaii)-dalam.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZM-yX4r9Vv_Bj44z7YdepHxjnZIqPFsCUka8KfzdkTTMr1TWJuV-B6QRWG__OkTwlsmRnJHTfr5bYHTt5pNY3HR-kzX_T91bdqIXymdi23ENDDAzHmBZeG4n5moJpPDf8tvhvgPMuiuU/s200/rumah-(sellforlesshawaii)-dalam.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5457807466648749730" /></a><br /><br />Jakarta, Kuman seperti virus, bakteri atau jamur bisa hidup di beberapa tempat yang tak terduga oleh manusia, meskipun tempat tersebut terlihat sudah bersih. Mana saja tempat nongkrong kuman paling banyak di rumah?<br /><br />Orang sering menduga kamar mandi tempat paling kotor, ternyata itu salah. Masih ada yang lebih kotor dibanding kamar mandi.<br /><br />"Seseorang akan berpikir bisa menjadi sakit jika mengambil suatu barang yang sudah jatuh di kamar mandi. Padahal kamar mandi mungkin menjadi tempat yang lebih bersih dibandingkan dengan wastafel dapur," ujar Eileen bruzzo, direktur pengendalian infeksi di Long Island College Hospital of Brooklyn, New York , seperti dikutip dari WebMD, Rabu (7/4/2010).<br /><br />Tempat nongkrong kuman paling banyak di rumah adalah:<br /><br />1. Wastafel dapur<br />Partikel makanan yang tertinggal di piring akan dibilas atau direndam hingga terbuang dalam wastafel. Tapi selama perjalanan tersebut kemungkinan bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri yang dapat menyebabkan penyakit seperti E.coli dan salmonella. Bakteri ini dapat menempel di tangan atau menyebar di makanan.<br /><br />"Meskipun kebanyakan orang mengambil langkah untuk membasmi kuman yang ada dalam toilet, tapi beberapa wastafel dapur juga harus dipertimbangkan dengan cara pembersihan yang sama. Karena beberapa orang menganggap bahwa tempat tersebut sudah bersih, padahal tidak," ungkap Abruzzo.<br /><br />Abruzzo menyarankan agar selalu membersihkan wastafel dapur untuk mencegah penyebaran kuman. Salah satu caranya bisa dengan mencuci wastafel dapur dengan larutan pemutih dan dibilas menggunakan air setiap harinya, kemudian mengeringkan sisa-sisa yang ada. Selain itu jangan lupa untuk membersihkan sumbatan di wastafel dapur.<br /><br />2. Sikat gigi.<br />Karena tak banyak orang yang memperhatikan kebersihan dari sikat giginya, banyak orang yang menyimpan sikat gigi dalam keadaan lembab, padahal kondisi ini sangat memungkinkan kuman untuk tumbuh dan berkembang.<br /><br />3. Remote televisi<br />Karena remote adalah salah satu barang yang paling sering disentuh oleh banyak orang sehingga memudahkan penyebaran kuman. Selain remote televisi, keyboard komputer juga diketahui bisa menjadi penyebar kuman.<br /><br />4. Kamar mandi yang menjadi tempat penyebaran kuman, karena tempat ini terbilang cukup lembab sehingga menjadi tempat yang baik dan kondusif untuk perkembangbiakan bakteri dan kuman. Karenanya usahakan untuk memberikan sirkulasi yang tepat di kamar mandi sehingga udara di dalamnya tidak terlalu lembab.<br /><br />Sumber : detikHealthtulisan ku....http://www.blogger.com/profile/13455492433680032022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3137646159985188800.post-4222857073022564822010-04-08T09:11:00.000-07:002010-04-08T09:22:47.054-07:00Analisa SWOT Obonk Steak & Ribs<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjigScqP0Qbc-FrwP4svsvynmGTIGqn61s-tWpHP6mn20qRLc9GJ4HrH-PIgPhVpC0AiMdhcSR7FD5fuLyFzvv2ZYAU4TzjOY7yZ3aP7woA6um5DsGwJeaZPBaSNTzY58R7FeiHMEquwGA/s1600/index.jpeg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 100px; height: 100px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjigScqP0Qbc-FrwP4svsvynmGTIGqn61s-tWpHP6mn20qRLc9GJ4HrH-PIgPhVpC0AiMdhcSR7FD5fuLyFzvv2ZYAU4TzjOY7yZ3aP7woA6um5DsGwJeaZPBaSNTzY58R7FeiHMEquwGA/s200/index.jpeg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5457801412432978994" /></a><br /><br /><span style="font-weight:bold;">a</span>.<span style="font-weight:bold;"> Kekuatan ( Strenght)</span><br />• Harganya murah di bandingkan dengan rumah makan atau restoran-restoran steak dengan menu makanan barat yang kualitasnya sama<br />• Memiliki tempat makan indoor atau di dalam ruangan dan juga outdoor atau di luar ruangan yang cozy<br />• Adanya percampuran antara menu barat dengan menggunakan bumbu rempah Indonesia,<br />• Walaupun menggunakan nama “steak&ribs, tetapi tidak terpaku dengan menu andalan steaknya saja tetapi ada chicken wings, union ring<br />• Steak yang disajikan dalam 3 kategori olahan, yaitu steak BBQ, hot plate, dan steak import<br /><span style="font-weight:bold;">b.Kelemahan ( Weakness)</span><br />• Tidak semua lidah orang Indonesia menyukai dan terbiasa dengan steak<br />• Pelayannya kebanyakan pria<br />• Harga daging sapi yang semakin mahal membuat harga jual harus disesuaikan<br />• Selain steak tidak ada lagi menu andalan <br />• Tidak ada pemisah ruangan antara ruang bebas merokok dengan ruang tidak merokok<br />• Tidak adanya layanan delivery<br /><br /><span style="font-weight:bold;">c.Peluang (Opportunity)</span><br />• Adanya peluang untuk membuka pasar di kalangan muda karena perusahaan ini telah memiliki nama yang cukup terkenal di kalangan masyarakat ( perluasan cabang)<br />• Meningkatkan peluang untuk menarik pelanggan dengan cara menciptakan menu-menu yang lebih variatif<br />• Perkembangan teknologi dan komunikasi dapat digunakan sebagai sarana untuk mempromosikan obonk steak& ribs dengan cara membuat website, selain itu juga pemasangan wifi juga dapat menjadi salah satu nilai tambah untuk meningkatkan jumlah pengunjung<br />• Menciptakan menu-menu khusus bagi anak-anak<br />• Mengadakan promosi berupa penurunan harga pada waktu tertentu<br /><br /><span style="font-weight:bold;">d.Ancaman ( Threats)</span><br />• Persaingan yang ketat karena banyaknya restoran atau rumah makan yang menyajikan makanan yang sejenis <br />• Adanya persaingan harga yang kompetitif<br />• Inflasi yang tinggi membuat jumlah pelanggan menurun<br />• Selera masyarakat yang cepat berubah dapat menyebabkan kemunduran apabila tidak melakukan inovasi-inovasi baru<br />• Adanya kebijakan pemerintah yang menghambat kelancaran pasokan bahan baku, contoh adanya peraturan mengenai pembatasan import daging stulisan ku....http://www.blogger.com/profile/13455492433680032022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3137646159985188800.post-35599344749154300762010-04-08T06:16:00.000-07:002010-04-08T06:23:00.880-07:00Tips Memilih Sepatu yang IdealDalam penampilan kita seringkali melupakan hal yang terpenting yaitu sepatu ! Apabila anda salah memilih sepatu akan merubah penampilan anda. Oleh karena itu anda harus memilih sepatu yang benar ! Oke deh, mari kita lihat bersama tips memilih sepatu yang ideal berikut ini.<br /><br />1. Jenis Sepatu apakah yang hendak anda beli ? Bentuk, Tinggi hak dan sebagainya itu patut anda perhatikan. Apabila memilih sepatu tanpa mengetahui bentuk sepatu yang anda inginkan akan membuang waktu belanja anda.<br /><br />2. Apabila anda telah mengetahui jenis sepatu atau merk favorite yang paling ideal dengan kaki anda, akan mempermudah anda ketika berbelanja di toko sepatu merk tersebut.<br /><br />3. Cobalah sepatu apa yang anda pilih, sebagai tambahan untuk perlu diperhatikan adalah. Ukuran kaki disaat siang hari menjadi lebih besar sehingga waktu itulah yang tepat untuk membeli sepatu. Bila tidak, maka sepatu anda akan terasa lebih sempit pada saat dipakai.<br /><br />4. Mencobalah untuk berjalan di lantai, biasanya di semua toko sepatu akan melapisi lantai mereka dengan karpet. Sebaiknya mencari tempat yang lantainya yang keras.<br /><br />5. Dan inilah yang terpenting, janganlah terlalu memikirkan pendapat orang lain dan yang terpenting adalah kenyamanan anda.<br /><br />Sumber : www.benih.net/lifestyle/fashiontulisan ku....http://www.blogger.com/profile/13455492433680032022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3137646159985188800.post-1193768314235263762010-03-25T19:49:00.000-07:002010-03-25T19:58:05.421-07:00Informasi bagi Kaum WanitaPencegahan Kanker Serviks Uteri (Rahim)<br />^Ganti CD minimal 2x sehari<br />^Sehabis buang air kecil, keringkan<br />^Ganti pembalut minimal 2x sehari<br />^Hindari makanan/ buah yang meningkatkan produksi lendir, seperti nanas,kol,timun<br />^Jangan memegang vagina dengan kuku/ tangan kotor<br />^Jangan biarkan CD basah<br />^Jangan melakukan sex bebas<br />^Lakukan pemeriksaan USG/screening uterus secara rutin.tulisan ku....http://www.blogger.com/profile/13455492433680032022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3137646159985188800.post-58278772098509049112010-03-11T18:38:00.000-08:002010-03-11T20:23:51.174-08:00Visi,Misi dan Strategi<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cintel%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cintel%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cintel%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} a:link, span.MsoHyperlink {mso-style-priority:99; color:blue; text-decoration:underline; text-underline:single;} a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; color:purple; mso-themecolor:followedhyperlink; text-decoration:underline; text-underline:single;} p {mso-style-priority:99; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:36.0pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:36.0pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} span.content {mso-style-name:content; mso-style-unhide:no;} span.bluebig {mso-style-name:bluebig; mso-style-unhide:no;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:189992630; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1917759188 1034170618 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-size:14.0pt; mso-ansi-font-weight:bold;} @list l1 {mso-list-id:924726088; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:518823456 -979210750 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-weight:bold;} @list l2 {mso-list-id:1248076654; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:329427292 -903730682 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l2:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:39.3pt; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-size:14.0pt; mso-bidi-font-size:14.0pt; mso-ansi-font-weight:bold;} @list l3 {mso-list-id:1459907555; mso-list-template-ids:1649557612;} @list l3:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; font-family:Symbol;} @list l4 {mso-list-id:1568683746; mso-list-template-ids:-1192825562;} @list l4:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; font-family:Symbol;} @list l4:level2 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; color:black; mso-themecolor:text1;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal"><b style=""><span style="font-size: 16pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";">Perusahaan di Bidang Makanan<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -18pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Times New Roman","serif";">PT Indofood Sukses Makmur Tbk</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Sumber :</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> <a href="http://www.indofood.com/about_vision_mission.aspx">http://www.indofood.com/about_vision_mission.aspx</a><o:p></o:p></span></p> <p style="text-indent: 36pt;"><span class="bluebig"><b style="">Visi</b></span><b style=""> <span style=""> </span>:</b> <span class="content">Menjadi Perusahaan Total Food Solutions</span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style=""> </span><b style="">Misi :<o:p></o:p></b></span></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi, dan <span style=""> </span>teknologi <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga terjangkau, yang merupakan pilihan pelanggan<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik maupun internasional<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia, khususnya dalam bidang nutrisi<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Meningkatkan stakeholders’ value secara berkesinambungan<o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 78pt; text-align: justify; text-indent: -42.55pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Strategi : Menjalin kerjasama dengan pemasok bahan baku untuk meningkatkan kualitas<span style=""> </span><span style=""> </span>produk, dan meningkatkan distribusi produk-produk.<o:p></o:p></span></p> <ol start="2" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Times New Roman","serif";">PT Orang Tua (OT) <o:p></o:p></span></b></li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; line-height: normal;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Sumber :</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> <a href="http://www.ot.co.id/about_vision.html">http://www.ot.co.id/about_vision.html</a><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 3cm; text-indent: -49.6pt; line-height: normal;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Visi<span style=""> </span><span style=""> </span>:</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> <span style="color: black;">Sebagai perusahaan utama yang memberikan produk2 pilihan pertama dan solusi yang <span style=""> </span>inovatif untuk pelanggan di asia pasifik <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 3cm; text-indent: -49.6pt; line-height: normal;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Misi<span style=""> </span><span style=""> </span><span style="color: rgb(82, 82, 82);"><span style=""> </span>:</span></span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> <span style=""> </span>Misi kami ada untuk mencerahkan dan memuaskan kehidupan konsumer kami, <span style=""> </span>pegawai, shareholders dan lingkungan dengan menciptakan dan memenuhi kebutuhan konsumen.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 3cm; text-indent: -49.6pt; line-height: normal;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Strategi :</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> <span style=""> </span></span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Komitmen diri pada karakter ketimbang pada keuntungan pribadi, pada orang ketimbang pada benda, pada pelayanan ketimbang pada kekuasaan, pada prinsip ketimbang pada kesenangan, pada pandangan jangka panjang ketimbang jangka pendek.Bagi perusahaan inovasi berarti dengan cerdik mencari, menggali, menemukan dan mencoba ide-ide baru serta berani berubah dengan selalu belajar, berlatih dan bisa serta menerapkan perkembangan teknologi untuk senantiasa meningkatkan kemakmuran bersama.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b style=""><span style="font-size: 16pt; font-family: "Times New Roman","serif"; color: black;">Perusahaan di Bidang Telekomunikasi <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -18pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Times New Roman","serif";">PT Telkomsel</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Sumber :</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> <a href="http://www.telkomsel.com/web/management">http://www.telkomsel.com/web/management</a><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 3cm; text-indent: -49.6pt; line-height: normal;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Visi <span style=""> </span>:</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> Menjadi penyedia layanan gaya hidup terbaik regional.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 3cm; text-indent: -49.6pt; line-height: normal;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Misi <span style=""> </span><span style=""> </span>:</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> Memberikan pelayanan gaya hidup mobile dan solusi yang terbaik melebihi dari harapan konsumennya serta menciptakan nilai tambah untuk stakeholders dan perekonomian negara.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 3cm; text-indent: -49.6pt; line-height: normal;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Strategi<span style=""> </span>:</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> Mengembangkan sarana dan prasarana telekomunikasi, menciptakan produk-produk yang kreatif dan inovatif bagi konsumen<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -18pt; line-height: normal;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style=""><span style="font-size: 14pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Indosat M2</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Sumber </span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">: <a href="http://www.indosatm2.com/index.php/corporate-information/about-us/vision-mission">http://www.indosatm2.com/index.php/corporate-information/about-us/vision-mission</a><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 70.9pt; text-indent: -35.45pt; line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Visi<span style=""> </span>: </span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Menjadi perusahaan yang dominan dalam industri Consumer Broadband berbasis teknologi IP (Internet Protocol) dan layanan content serta multimedia di Indonesia. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 35.45pt; line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Misi : </span></b><b style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p></o:p></span></b></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Memberikan hasil terbaik bagi para stakeholder (pemegang saham, pelanggan, dan karyawan) <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Menyediakan layanan akses internet yang dapa diandalkan dan terjangkau untuk mendukung implementasi layanan Triple-Play di Indonesia<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Mendukung pengembangan jalur informasi dan ilmu pengetahuan di Indonesia melalui penyediaan koneksi internet.<o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; line-height: normal;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Strategi :</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> Memberikan pelayanan yang baik dengan mengembangkan 4 sikap dasar yang melandasi pribadi dan sikap melayani dari seluruh karyawan IM2 untuk menuju Service Excellence adalah <i>Committed</i>, <i>Clean</i>, <i>Care</i> dan <i>Respect</i> atau disebut sebagai <b>C3R1</b>. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">COMMITTED
<br /><i>Melakukan upaya terbaik dalam menyelesaikan setiap pekerjaan untuk mencapai tujuan.</i></span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">CLEAN
<br /><i>Berperilaku jujur, adil, penuh integritas dan menjaga kehormatan diri</i></span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">CARE
<br /><i>Senantiasa mewujudkan sikap peduli baik ditempat kerja, lingkungan maupun masyarakat</i></span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">RESPECT
<br /><i>Sikap hormat dan menghargai setiap individu secara tulus</i></span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: -35.45pt; line-height: normal;"><b style=""><span style="font-size: 16pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Perusahaan di Bidang Transportasi<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 39.3pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style=""><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";">PT KAI <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 35.45pt;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";">Sumber <span style=""> </span>:</span></b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";"><a href="http://kereta-api.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=4&Itemid=6">http://kereta-api.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=4&Itemid=6</a><o:p></o:p></span></p> <table class="MsoNormalTable" style="width: 100%;" width="100%" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style="height: 4pt;"> <td style="padding: 0cm; height: 4pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 3cm; text-indent: -49.6pt; line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Visi <span style=""> </span><span style=""> </span><span style=""> </span>: </span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang focus pada pelayanan dan <span style=""> </span>memenuhi harapan stakeholders.<b> <o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 3cm; text-indent: -49.6pt; line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Misi<span style=""> </span><span style=""> </span>: </span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi <i>stakeholders</i> dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 3cm; text-indent: -49.6pt; line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Strategi : </span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Membangun jalan kereta meningkatkan sarana dan prasarana perkeretaapian di Indonesia.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 3cm; text-indent: -63.75pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 39.3pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style=""><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";">PT Eka sari LORENA transport</span></b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 39.3pt;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";">Sumber :</span></b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style=""> </span><a href="http://www.lorena-karina.com/profile.html">http://www.lorena-karina.com/profile.html</a><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 3cm; text-indent: -42.5pt;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";">Visi<span style=""> </span>: </span></b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";">Menjadi Perusahaan Transportasi Darat terbaik di Indonesia dengan sistem yang terintegrasi dan layanan PRIMA.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 3cm; text-indent: -42.5pt; line-height: normal;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Misi<span style=""> </span><span style=""> </span>:</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> Memberikan jasa transportasi darat dengan kualitas terbaik,
<br /> membangun layanan transportasi darat yang Aman, Nyaman, Tepat waktu dan memuaskan pelanggan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 3cm; text-indent: -42.5pt; line-height: normal;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Strategi :</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> </span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan cara menjamin bahwa jasa transportasi darat yang dihasilkan dapat memenuhi mutu yang dipersyaratkan dan dengan harga yang kompetitif serta mengupayakan peningkatan pelayanan kepada pelanggan secara berkesinambungan.</span><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 3cm; text-indent: -42.5pt;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 3cm; text-indent: -49.6pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm;" valign="top"></td> </tr> <tr style="height: 30pt;"> <td style="padding: 0cm; height: 30pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 54pt;"><b style=""><span style="font-size: 16pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p> </o:p></span></b></p> tulisan ku....http://www.blogger.com/profile/13455492433680032022noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3137646159985188800.post-2363310887869725532010-03-02T05:47:00.000-08:002010-03-02T06:10:51.835-08:00Trik-Trik Seruuuu Nikmatin Usia 20-an1. Ngumpul dengan teman or sahabat di resto yg makanannya lezat n cozy<br />2.Nonton and berkaraokean ria<br />3. Puas-puasin berburu Mr. Right buat yang jomblo<br />4. Mewujudkan impian punya tubuh ideal<br />5. Rajin nabung, biar nggak kere akhir bulan<br />6. Liburan bareng sahabat or pacar ke tempat yang eksotis yang bikin qta lepas sejenak dari semua rutinitas dan beban tugas / kerjaan<br />7. Mulai investasi perawatan wajah biar gk cepet tua<br />8. Kerja & belajar sebaik-baiknya--lulus tepat waktu,IP bagus n karier gemilang di usia dinitulisan ku....http://www.blogger.com/profile/13455492433680032022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3137646159985188800.post-68813366487712683842010-02-22T22:34:00.000-08:002010-02-22T22:38:58.780-08:00Bisnis Pembuatan Skripsi di Bandung 'Ini Salah Satu Bentuk Plagiat'<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOSdCz4kBX47ZharBQeXG8Evv6bVj9ePOV-DF0vD8prUksDmxM_qVt-ewUdIgnQJeIcQuS8T96lc31yHzvSBXz_1cftJJONoWtZ0xxhqR4UKOgHbh165MW1ahZINzxMxxZrjcGLyEim74/s1600-h/Skripsi-2.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 150px; height: 136px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOSdCz4kBX47ZharBQeXG8Evv6bVj9ePOV-DF0vD8prUksDmxM_qVt-ewUdIgnQJeIcQuS8T96lc31yHzvSBXz_1cftJJONoWtZ0xxhqR4UKOgHbh165MW1ahZINzxMxxZrjcGLyEim74/s200/Skripsi-2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5441323897747513026" border="0" /></a><br />Selasa, 23/02/2010 13:11 WIB<br />Bisnis Pembuatan Skripsi di Bandung<br />'Ini Salah Satu Bentuk Plagiat'<br />Baban Gandapurnama - detikBandung<br /><br /><br /><br /><br /><div style="text-align: justify;"><strong>Bandung</strong> - Pengamat pendidikan Dan Satriana menilai kehadiran jasa pembutan skripsi termasuk salah satu bentuk praktik plagiat. Bahkan, hasil buatannya itu tidak bisa dipertanggungjawabkan.<br /><br />"Bisa dipastikan jasa pembuat skripsi atau sejenisnya termasuk salah satu bentuk plagiat. Mereka kan mengerjakan dengan pesanan banyak. Tidak mungkin dikerjakan sendiri. Penerima jasa ini tentu mendaur ulang dan <em>copy paste</em> dari data sebelumnya," jelas Satriana saat berbincang dengan detikbandung melalui ponselnya, Selasa (23/2/2010).<br /><br />Dia menambahkan, para pembuat jasa tersebut tidak bakal terkena sanksi kode etik karena berada di luar kampus. Namun, mereka bisa saja terkena pidana tentang hak cipta. Akan tetapi, kata dia, hal tersebut bakal sulit dilakukan.<br /><br />"Siapa yang mau nongkrongi ke orang-orang jasa pembuat skripsi? Tentu ini akan sulit. Kalaupun bisa ditindaklanjuti secara pidana, kasus plagiat ini harus ada pengaduan dari orang yang dirugikan," kata Ketua Lembaga Advokasi Pendidikan ini.<br /><br />Menurutnya, kehadiran jasa pembuat skripsi dan sejenisnya ini jelas mencoreng dunia pendidikan di Indonesia. Mahasiswa pun diimbau untuk tidak melakukan cara-cara seperti itu.<br /><br />"Hal tersebut jelas tak baik dilakukan. Bila dilakukan, para mahasiswa yang kelak menjadi seorang profesional ini akan terbiasa dengan cara-cara plagiat," jelasnya.<br /><br /><br />Sumber : Detik.com<br /></div>tulisan ku....http://www.blogger.com/profile/13455492433680032022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3137646159985188800.post-92169986354882691632010-02-17T21:48:00.000-08:002010-02-17T21:54:08.780-08:00Kesalahan yang Sama --kerispatihDulu memang aku pernah salah<br />dan semuanya telah ku lakukan<br />namun bukan berarti hidup dan cintaku tak tertuju pada mu<br />saat ini sejenak dengarkanlah sayang<br />semua itu hanya perjalanan<br />dan mungkin aku akan terjatuh lagi dikesalahan yang sama<br /><br />hanya satu inginnya hatiku<br />hanya satu inginnya cintaku<br />terima sebagaimana adanya diriku<br />dan ku akan tetap mencinta<br />hanya kau yang buatku mengerti <br />dimana harus ku kembali<br />saat hancur dan terhempas<br />di kesalahan yang samatulisan ku....http://www.blogger.com/profile/13455492433680032022noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3137646159985188800.post-13022507080665374422010-02-15T06:42:00.000-08:002010-02-15T06:56:38.527-08:00Puisi CintaCinta ...<br />Kata ini yang menjadi momok pikiranku<br />dan sesuatu yang ada dihatiku sekarang<br />itu bukan hanya permainan kata-kata<br />tapi sesuatu hal yang nyata <br />sesuatu hal yang dirasakan<br />indah untuk dinikmati, berat dan sakit untuk dilepas<br />Cinta ...<br />tak segampang yang disangka orang <br />dimana kita mengagumi kelebihannya<br />tapiii juga menerima kekurangannya<br />aku belajar ...<br />mencintai itu bukan berarti menonjolkan ego sendiri<br />tapi merupakan kematian dari ego kita<br />mencintai itu bukan menerima, tapi memberi ..<br />mencintai itu bukan menuntut, tapi menawarkan ..<br />mencintai itu bukan mengekang, tapi memberikan kebebasan untuk berkembang<br />mencintai itu bukan memaksakan kehendak, tapi menerima pendapat<br />mencintai itu bukan selalu didengar, tetapi untuk selalu mendengarkan<br />mencintai itu bukan untuk curiga, tapi memberikan kepercayaan...tulisan ku....http://www.blogger.com/profile/13455492433680032022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3137646159985188800.post-70162864850912399782010-02-15T06:14:00.000-08:002010-02-15T06:40:39.919-08:00Hardskill dan Softskill yang diperlukan oleh manajerManajer memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kepuasan dan komitmen karyawan. Para manajer dituntut untuk bisa membantu karyawan memahami strategi organisasi secara keseluruhan dan bagaimana pekerjaan mereka mempengaruhi keberhasilan perusahaan. Para manajer juga harus memastikan pimpinan senior mengambil tindakan yang perlu berdasarkan umpan balik dari karyawan untuk memastikan perusahaan tetap kompetitif. <br /><br />Adapun keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer, yakni :<br />1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)<br /> Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.<br />2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)<br /> Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.<br />3. Keterampilan teknis (technical skill)<br /> Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.<br /><br />Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:[5]<br />1. Keterampilan manajemen waktu<br /> Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. <br />2. Keterampilan membuat keputusan<br /> Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.<br /><br />Berikut yang dapat saya simpulkan, kemampuan hardskill dan softskill yang diperlukan oleh seorang manajer :<br />Hardskill : mempunyai kemampuan dalam menganalisis dan menggunakan berbagai alat yang ada, seperti komputer.<br /><br />Softskill : mempunyai kemampuan dalam suatu organisasi dalam memanage para karyawan.tulisan ku....http://www.blogger.com/profile/13455492433680032022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3137646159985188800.post-89031529168501971172010-02-15T06:06:00.001-08:002010-02-15T06:10:09.520-08:00Manajemen StrategiBeberapa definisi manajemen adalah: <br />•Organisasi dan koordinasi kegiatan perusahaan sesuai dengan kebijakan tertentu dan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dengan jelas. Manajemen sering dimasukkan sebagai faktor produksi bersama dengan mesin, material, dan uang. Menurut pakar manajemen Peter Drucker (1909-2005), tugas dasar manajemen ada dua: pemasaran dan inovasi. <br />•Direktur dan manajer yang memiliki kekuasaan dan tanggung jawab untuk membuat keputusan untuk mengelola suatu perusahaan. Sebagai disiplin, manajemen terdiri dari fungsi-fungsi yang saling terkait perusahaan merumuskan kebijakan dan pengorganisasian, perencanaan, pengendalian, dan mengarahkan sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan kebijakan. Ukuran manajemen dapat berkisar dari satu orang dalam perusahaan kecil untuk ratusan atau ribuan manajer di perusahaan-perusahaan multinasional. Dalam perusahaan besar dewan direksi merumuskan kebijakan yang dilaksanakan oleh chief executive officer. <br /><br />Manajemen adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.<br />Strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.<br />Sedangkan Manajemen Strategi adalah suatu perencanaan untuk penggunaan sumber daya yang efektif yang memungkinkan perusahaan mencapai sasarannya.<br />Pengertian Manajemen Strategi lainnya adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan, kebijakan dan perencanaan serta untuk mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan dan merencanaan pencapaian tujuan organisasi. <br /><br />Manajemen Strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direktur dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi, sehingga manajemen strategi dapat memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan agar mencapai sasarannya.tulisan ku....http://www.blogger.com/profile/13455492433680032022noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3137646159985188800.post-23514149358901226522009-12-27T23:06:00.000-08:002009-12-27T23:41:25.809-08:00Jurnal Internal Auditor dan Dilema Etika1. Latar belakang<br />Tema tentang independensi dan etika dalam profesi akuntan memiliki<br />pemahaman yang sangat penting dan mendalam. Sorotan masyarakat terhadap<br />profesi akuntan sangatlah besar sebagai dampak beberapa skandal perusahaan<br />besar dunia seperti Enron dan WorldCom yang melibatkan para akuntan (Largay<br />III, 2002; Verrechia, 2003).<br />Finn et.al. (1988) dan Bazerman et.al. (1997) menyatakan bahwa akuntan<br />seringkali dihadapkan pada situasi adanya dilema yang menyebabkan dan<br />memungkinkan akuntan tidak dapat independen. Akuntan diminta untuk tetap<br />independen dari klien, tetapi pada saat yang sama kebutuhan mereka tergantung<br />kepada klien karena fee yang diterimanya, sehingga seringkali akuntan berada<br />dalam situasi dilematis. Hal ini akan berlanjut jika hasil temuan auditor tidak<br />sesuai dengan harapan klien, sehingga menimbulkan konflik audit (Tsui, 1996;<br />Tsui dan Gul, 1996). Konflik audit ini akan berkembang menjadi sebuah dilema<br />etika ketika auditor diharuskan membuat keputusan yang bertentangan dengan<br />independensi dan integritasnya dengan imbalan ekonomis yang mungkin terjadi<br />atau tekanan di sisi lainnya (Windsor dan Askhanasy, 1995). Auditor secara sosial<br />juga bertanggung jawab kepada masyarakat dan profesinya daripada<br />mengutamakan kepentingan dan pertimbangan pragmatis pribadi atau kepentingan<br />ekonomis semata. Situasi seperti hal tersebut di atas sangat sering dihadapi oleh<br />auditor. Auditor seringkali dihadapkan kepada situasi dilema etika dalam<br />pengambilan keputusannya (Tsui, 1996; Tsui dan Gul, 1996; Larkin, 2000;<br />Dillard dan Yuthas, 2002).<br />Auditing internal adalah sebuah fungsi penilaian independen yang<br />dijalankan di dalam organisasi untuk menguji dan mengevaluasi sistem<br />pengendalian internal organisasi. Kualitas auditing internal yang dijalankan akan<br />berhubungan dengan kompetensi dan obyektivitas dari staf internal auditor<br />organisasi tersebut (Adams, 1994; Bou-Raad, 2000). Sebagai pekerja, internal<br />auditor mendapatkan penghasilan dari organisasi di mana dia bekerja, hal ini<br />berarti internal auditor sangat bergantung kepada organisasinya sebagai pemberi<br />kerja. Di lain pihak, internal auditor dituntut untuk tetap independen sebagai<br />bentuk tanggungjawabnya kepada publik dan profesinya (Abdolmohammadi dan<br />Owhoso, 2000; Windsor; 2002). Di sini konflik audit muncul ketika auditor<br />internal menjalankan aktivitas auditing internal. Internal auditor sebagai pekerja di<br />dalam organisasi yang diauditnya akan menjumpai masalah ketika harus<br />melaporkan temuan-temuan yang mungkin tidak menguntungkan dalam penilaian<br />kinerja manajemen atau obyek audit yang dilakukannya. Ketika manajemen atau<br />subyek audit menawarkan sebuah imbalan atau tekanan kepada internal auditor<br />untuk menghasilkan laporan audit yang diinginkan oleh manajemen maka menjadi<br />dilema etika. Untuk itu auditor dihadapkan kepada pilihan-pilihan keputusan yang<br />terkait dengan hal-hal keputusan etis dan tidak etis.<br />Keputusan etis (ethical decision) per definisi adalah sebuah keputusan yang<br />baik secara legal maupun moral dapat diterima oleh masyarakat luas (Trevino,<br />1986; Jones, 1991). Kemampuan dalam mengidentifikasi dan melakukan perilaku<br />etis atau tidak etis adalah hal yang mendasar dalam profesi akuntan. Internal<br />auditor juga tidak terlepas dari masalah bagaimana membuat keputusan etis.<br />Internal auditor sebagai karyawan mempunyai tanggung jawab kepada organisasi.di mana dia bekerja, tetapi sebagai seorang akuntan profesional dia harus<br />bertanggunjawab kepada profesinya, kepada masyarakat dan dirinya sendiri untuk<br />berkelakuan etis yang baik. Kemampuan internal auditor untuk membuat<br />keputusan yang akan diambil ketika menghadapi situasi dilema etika akan sangat<br />bergantung kepada berbagai hal, karena keputusan yang diambil oleh internal<br />auditor juga akan banyak berpengaruh kepada organisasi dan konstituen di mana<br />dia berada (Arnold dan Ponemon, 1991). Internal auditor secara terus menerus<br />dihadapkan pada situasi dilema etika yang melibatkan pilihan-pilihan antara nilainilai<br />yang saling bertentangan. Manajemen dapat mempengaruhi proses<br />pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor. Manajemen dapat menekan<br />internal auditor untuk melanggar standar pemeriksaan, tetapi internal auditor juga<br />terikat kepada etika profesi dan mempunyai tanggungjawab sosial, maka auditor<br />berada dalam situasi yang dilematis. Memenuhi tuntutan manajemen berarti<br />melanggar standar dan etika profesi, namun di lain pihak, jika tidak memenuhi<br />tuntutan tersebut kemungkinan dapat menghasilkan sanksi atas diri internal<br />auditor.<br />Faktor determinan penting dalam perilaku pengambilan keputusan etis<br />adalah faktor-faktor yang secara unik berhubungan dengan individu pembuat<br />keputusan dan variabel-variabel yang merupakan hasil dari proses sosialisasi dan<br />pengembangan masing-masing individu (Ford dan Richardson, 1994; Loe et.al.,<br />2000; Larkin, 2000; Paolillo & Vitell, 2002). Faktor-faktor individual tersebut<br />meliputi variabel-variabel yang merupakan ciri pembawaan sejak lahir (gender,<br />umur, kebangsaan dan sebagainya), sedangkan faktor-faktor lainnya adalah faktor<br />organisasi, lingkungan kerja, profesi dan sebagainya.<br /><br />2. Perumusan Masalah<br />Penelitian ini ingin mengembangkan hasil penelitian Zeigenfuss dan<br />Singhapakdi (1994) serta penelitian Douglas, Davidson dan Schwartz (2001)<br />tentang internal auditor dalam pengambilan keputusan etis (ethical decision<br />making). Permasalahan yang hendak diteliti adalah bagaimanakah pengaruh<br />pengalaman audit, komitmen profesional, orientasi etika dan nilai etika organisasi<br />terhadap pengambilan keputusan etis internal auditor dalam situasi dilema etika.<br /><br />3. Tujuan dan Manfaat Penelitian<br />Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik pengalaman audit,<br />komitmen profesional, orientasi etika dan nilai etika organisasi berpengaruh<br />terhadap pengambilan keputusan etis internal auditor dalam situasi dilema etika.<br />Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memberikan masukan mengenai<br />implikasi pengalaman audit, komitmen profesional, orientasi etika dan nilai etika<br />organisasi terhadap pengambilan keputusan etis internal auditor dalam situasi<br />dilema etika.<br /><br />4. Kerangka Teori<br />4.1 Konflik Audit dan Dilema Etika<br />Banyak pihak yang berkepentingan di dalam sebuah organisasi bisnis.<br />Investor yang menanamkan dananya ke dalam perusahaan atau kreditur yang<br />meminjamkan dananya, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan terhadap<br />laporan keuangan perusahaan tidak terbatas kepada manajemen saja, tetapi meluas<br />kepada investor dan kreditor serta calon investor dan calon kreditur. Para pihak<br />tersebut memerlukan informasi mengenai perusahaan, sehingga seringkali ada duapihak yang berlawanan dalam situasi ini. Di satu pihak, manajemen perusahaan<br />ingin menyampaikan informasi mengenai pertanggunjawaban pengelolaan dana<br />yang berasal dari pihak luar, di lain pihak, pihal eksternal ingin memperoleh<br />informasi yang andal dari manajemen perusahaan. Profesi akuntan timbul untuk<br />memberikan informasi yang terpercaya bagi kedua belah pihak dalam situasi<br />seperti ini.<br />Kode etik yang digunakan oleh para profesional beranjak dari bentuk<br />pertanggunjawaban profesi kepada masyarakat. Akuntan sebagai sebuah profesi<br />juga tidak terlepas dari pertanggungjawaban kepada masyarakat. Damman (2003)<br />menyatakan bahwa sebenarnya akuntan di dalam aktivitas auditnya banyak hal<br />yang harus dipertimbangkan, karena dalam diri auditor mewakili banyak<br />kepentingan yang melekat dalam proses audit (built-in conflict of interest).<br />Seringkali dalam pelaksanaan aktivitas auditing, seorang auditor berada dalam<br />konflik audit (Tsui, 1996; Tsui dan Gul, 1996).<br />Konflik dalam sebuah audit akan berkembang pada saat auditor<br />mengungkapkan informasi tetapi informasi tersebut oleh klien tidak ingin<br />dipublikasikan kepada umum. Konflik ini akan menjadi sebuah dilema etika<br />ketika auditor diharuskan membuat keputusan yang menyangkut independensi dan<br />integritasnya dengan imbalan ekonomis yang mungkin terjadi di sisi lainnya<br />(Windsor dan Askhanasy, 1995). Karena auditor seharusnya secara sosial juga<br />bertanggung jawab kepada masyarakat dan profesinya daripada mengutamakan<br />kepentingan dan pertimbangan pragmatis pribadi atau kepentingan ekonomis<br />semata, sehingga seringkali auditor dihadapkan kepada masalah dilema etika<br />dalam pengambilan keputusannya.<br />Situasi dilema menurut Gunz, Gunz dan McCutcheon (2002) adalah<br />“situations in which professional must choose between two or more<br />relevant, but contradictory, ethical directives, or when every alternative<br />results in an undesirable outcome for one or more persons”<br />Dilema etika muncul sebagai konsekuensi konflik audit karena auditor<br />berada dalam situasi pengambilan keputusan yang terkait dengan keputusannya<br />yang etis atau tidak etis. Situasi tersebut terbentuk karena dalam konflik audit ada<br />pihak-pihak yang berkepentingan terhadap keputusan auditor sehingga auditor<br />daihadapkan kepada pilihan keputusan etis dan tidak etis.<br />4.2 Pengambilan Keputusan Etis (Ethical Decision Making)<br />Keputusan etis (ethical decision) per definisi adalah sebuah keputusan yang<br />baik secara legal maupun moral dapat diterima oleh masyarakat luas (Trevino,<br />1986; Jones, 1991). Beberapa review tentang penelitian etika (Ford dan<br />Richardson, 1994; Louwers, Ponemon dan Radtke, 1997; Loe et.al., 2000;<br />Paolillo & Vitell, 2002) mengungkapkan beberapa penelitian empirik tentang<br />pengambilan keputusan etis. Mereka menyatakan bahwa salah satu determinan<br />penting perilaku pengambilan keputusan etis adalah faktor-faktor yang secara unik<br />berhubungan dengan individu pembuat keputusan dan variabel-variabel yang<br />merupakan hasil dari proses sosialisasi dan pengembangan masing-masing<br />individu. Faktor-faktor individual tersebut meliputi variabel-variabel yang<br />merupakan ciri pembawaan sejak lahir (gender, umur, kebangsaan dan<br />sebagainya). Sedangkan faktor-faktor lainnya adalah faktor organisasi, lingkungan<br />kerja, profesi dan sebagainya.<br />Penelitian tentang pengambilan keputusan etis, telah banyak dilakukan<br />dengan berbagai pendekatan mulai dari psikologi sosial dan ekonomi. Beranjak dari berbagai hasil penelitian tersebut kemudian dikembangkan dalam paradigma<br />ilmu akuntansi. Louwers, Ponemon dan Radtke (1997) menyatakan pentingnya<br />penelitian tentang pengambilan keputusan etis dari pemikiran dan perkembangan<br />moral (moral reasoning and development) untuk profesi akuntan dengan 3 alasan,<br />yaitu pertama, penelitian dengan topik ini dapat digunakan untuk memahami<br />tingkat kesadaran dan perkembangan moral auditor dan akan menambah<br />pemahaman tentang bagaimana perilaku auditor dalam menghadapi konflik etika.<br />Kedua, penelitian dalam wilayah ini akan lebih menjelaskan problematika proses<br />yang terjadi dalam menghadapi berbagai pengambilan keputusan etis auditor yang<br />berbeda-beda dalam situasi dilema etika. Ketiga, hasil penelitian ini akan dapat<br />membawa dan menjadi arahan dalam tema etika dan dampaknya pada profesi<br />akuntan.<br />Beberapa model penelitian etis seringkali hanya mendeskripsikan<br />bagaimana proses seseorang mengambil keputusan yang terkait dengan etika<br />dalam situasi dilema etika (Jones, 1991; Trevino, 1986). Sebuah model<br />pengambilan etis tidak berada kepada pemahaman bagaimana seharusnya<br />seseorang membuat keputusan etis (ought to do), namun lebih kepada pengertian<br />bagaimana proses pengambilan keputusan etis itu sendiri. Alasannya adalah<br />sebuah pengambilan keputusan akan memungkinkan menghasilkan keputusan<br />yang etis dan keputusan yang tidak etis, dan memberikan label atau<br />mendefinisikan apakah suatu keputusan tersebut etis atau tidak etis akan mungkin<br />sangat menyesatkan (McMahon, 2002).<br />Rest (dalam dalam Zeigenfuss dan Martison, 2002) menyatakan bahwa<br />model pengambilan keputusan etis terdiri dari 4 (empat tahapan), yaitu pertama<br />pemahaman tentang adanya isu moral dalam sebuah dilema etika (recognizing<br />that moral issue exists). Dalam tahapan ini menggambarkan bagaimana tanggapan<br />seseorang terhadap isu moral dalam sebuah dilema etika. Kedua adalah<br />pengambilan keputusan etis (make a moral judgment), yaitu bagaimana seseorang<br />membuat keputusan etis. Ketiga adalah moral intention yaitu bagaimana<br />seseorang bertujuan atau bermaksud untuk berkelakuan etis atau tidak etis.<br />Sedangkan keempat adalah moral behavior, yaitu bagaimana seseorang bertindak<br />atau berperilaku etis atau tidak etis.<br />Jones (1991) menyatakan ada 3 unsur utama dalam pengambilan keputusan<br />etis, yaitu pertama, moral issue, menyatakan seberapa jauh ketika seseorang<br />melakukan tindakan, jika dia secara bebas melakukan tindakan itu, maka akan<br />mengakibatkan kerugian (harm) atau keuntungan (benefit) bagi orang lain. Dalam<br />bahasa yang lain adalah bahwa suatu tindakan atau keputusan yang diambil akan<br />mempunyai konsekuensi kepada orang lain. Kedua adalah moral agent, yaitu<br />seseorang yang membuat keputusan moral (moral decision). Ketiga adalah<br />keputusan etis (ethical decision) itu sendiri, yaitu sebuah keputusan yang secara<br />legal dan moral dapat diterima oleh masyarakat luas (Jones, 1991)<br />Perkembangan penalaran moral (cognitive moral development), sering<br />disebut juga kesadaran moral (moral reasoning, moral judgment, moral thinking),<br />merupakan faktor penentu yang melahirkan perilaku moral dalam pengambilan<br />keputusan etis, sehingga untuk menemukan perilaku moral yang sebenarnya<br />hanya dapat ditelusuri melalui penalarannya. Artinya, pengukuran moral yang<br />benar tidak sekedar mengamati perilaku moral yang tampak, tetapi harus melihat<br />pada kesadaran moral yang mendasari keputusan perilaku moral tersebut. Dengan mengukur tingkat kesadaran moral akan dapat mengetahui tinggi rendahnya moral<br />tersebut (Jones, 1991).<br />Trevino (1986) menyusun sebuah model pengambilan keputusan etis<br />dengan menyatakan bahwa keputusan etis adalah merupakan sebuah interaksi<br />antara faktor individu dengan faktor situasional (person-situation interactionist<br />model). Dia menyatakan bahwa pengambilan keputusan etis seseorang akan<br />sangat tergantung kepada faktor-faktor individu (individual moderators) seperti<br />ego strength, field dependence, and locus of control dan faktor situasional seperti<br />immediate job context, organizational culture, and characteristics of the work.<br />Model yang diajukan Trevino (1986) dapat jelaskan yaitu, ketika seseorang<br />dihadapkan pada sebuah dilema etika maka individu tersebut akan<br />mempertimbangkannya secara kognitif dalam benaknya. Hal ini searah dengan<br />pernyataan Jones (1991) tentang moral issue yang ada dalam dilema etika tersebut<br />bahwa kesadaran kognitif moral seseorang akan sangat tergantung kepada level<br />perkembangan moral menurut Kohlberg (dalam Arnold dan Sutton, 1997).<br />Pembentukan pemahaman tentang moral issue tersebut akan tergantung kepada<br />faktor individual (pengalaman, orientasi etika dan komitmen kepada profesi) dan<br />faktor situasional (nilai etika organisasi).<br />Berdasarkan model dari Trevino (1986) tersebut maka dalam penelitian ini<br />akan diuji sebuah person-situation interactionist model untuk internal auditor.<br />Faktor yang dapat dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan etis internal<br />auditor ketika menghadapi dilema etika adalah faktor individual yaitu<br />pengalaman, komitmen profesional serta orientasi etika auditor dan faktor<br />situasional yaitu nilai etika organisasi.<br />Sasongko Budi | www.theAkuntan.Com | halaman 11<br />4.3 Pengalaman Kerja Auditor<br />Pengalaman kerja telah dipandang sebagai suatu faktor penting dalam<br />memprediksi kinerja auditor (Sularso dan Na’im, 1999; Bonner, 1990; Davis,<br />1997; Jeffrey, 1992). Pengalaman auditor akan semakin berkembang dengan<br />bertambahnya pengalaman audit, diskusi mengenai audit dengan rekan sekerja,<br />pengawasan dan review oleh akuntan senior, mengikuti program pelatihan dan<br />penggunaan standar auditing.<br />Kidwell, Stevens dan Bethke (1987) melakukan penelitian tentang perilaku<br />manajer dalam menghadapi situasi dilema etika, hasil penelitiannya adalah bahwa<br />manajer dengan pengalaman kerja yang lebih lama mempunyai hubungan yang<br />positif dengan pengambilan keputusan etis. Hasil penelitian ini juga didukung<br />oleh penelitian Larkin (2000) dan Glover et.al. (2002). Larkin (2000) melakukan<br />penelitian yang melibatkan internal auditor di lembaga keuangan dan menyatakan<br />bahwa internal auditor yang berpengalaman cenderung lebih konservatif dalam<br />menghadapi situasi dilema etika. Glover et.al. (2002) melakukan penelitian pada<br />beberapa mahasiswa program bisnis dan menyatakan bahwa mahasiswa yang<br />senior lebih berperilaku etis dibandingkan dengan yang lebih yunior.<br />Kalbers dan Fogarty (1995) dalam penelitiannya tentang internal auditor<br />menyatakan ada hubungan antara pengalaman kerja dengan profesionalisme dan<br />afiliasi terhadap komunitasnya (community affiliation). Meskipun hasil penelitian<br />tersebut hanya menunjukkan bukti yang terbatas, alasan ini dimungkinkan karena<br />untuk menguatkan komitmen profesional seorang auditor perlu waktu dalam<br />keterlibatannya untuk menjadi bagian dan menerima manfaat sebagai bagian dari<br />sebuah komunitas profesinya.<br />4.4 Komitmen Profesional<br />Komitmen profesional diartikan sebagai intensitas identifikasi dan<br />keterlibatan individu dengan profesinya. Identifikasi ini membutuhkan beberapa<br />tingkat kesepakatan antara individu dengan tujuan dan nilai-nilai yang ada dalam<br />profesi termasuk nilai moral dan etika. Definisi komitmen profesional banyak<br />digunakan dalam literatur akuntansi adalah sebagai: 1) suatu keyakinan dan<br />penerimaan tujuan dan nilai-nilai di dalam organisasi profesi 2) kemauan untuk<br />memainkan peran tertentu atas nama organisasi profesi 3) gairah untuk<br />mempertahankan keanggotaan pada organisasi profesi (Jeffrey dan Weatherholt,<br />1996).<br />Jeffrey dan Weatherholt (1996) menguji hubungan antara komitmen<br />profesional, pemahaman etika dan sikap ketaatan terhadap aturan. Hasilnya<br />menunjukkan bahwa akuntan dengan komitmen profesional yang kuat maka<br />perilakunya lebih mengarah kepada ketaatan terhadap aturan dibandingkan<br />dengan akuntan dengan komitmen profesional yang rendah. Namun riset ini<br />belum menunjukkan bagaimana komitmen profesi dan orientasi etika<br />berhubungan dengan perilaku akuntan dalam situsai dilema etika. Khomsiyah dan<br />Indriantoro (1998) mengungkapkan juga bahwa komitmen profesional<br />mempengaruhi sensitivitas etika auditor pemerintah yang menjadi sampel<br />penelitiannya. Windsor dan Ashkanasy (1995) mengungkapkan bahwa asimilasi<br />keyakinan dan nilai organisasi yang merupakan definisi komitmen profesi<br />mempengaruhi integritas dan independensi auditor.<br />4.5 Orientasi Etika<br />Sasongko Budi | www.theAkuntan.Com | halaman 13<br />Orientasi etika (ethical orientation atau ethical ideology) berarti mengenai<br />konsep diri dan perilaku pribadi yang berhubungan dengan individu dalam diri<br />seseorang. Cohen et. al. (1995 dan 1996) dan Finegan (1994) menyatakan bahwa<br />setiap orientasi etika individu, pertama-tama ditentukan oleh kebutuhannya.<br />Kebutuhan tersebut berinteraksi dengan pengalaman pribadi dan sistem nilai<br />individu yang akan menentukan harapan atau tujuan dalam setiap perilakunya<br />sehingga pada akhirnya individu tersebut menentukan tindakan apa yang akan<br />diambilnya.<br />Orientasi Etika menurut Forsyth (dalam Barnett, Bass dan Brown, 1994)<br />dioperasionalisasikan sebagai kemampuan individu untuk mengevaluasi dan<br />mempertimbangkan nilai etika dalam suatu kejadian. Orientasi etika menunjukkan<br />pandangan yang diadopsi oleh masing-masing individu ketika menghadapi situasi<br />masalah yang membutuhkan pemecahan dan penyelesaian etika atau dilema etika.<br />Kategori orientasi etika yang dibangun oleh Forsyth (1992) menyatakan<br />bahwa manusia terdiri dari dua konsep yaitu idealisme versus pragmatisme, dan<br />relativisme versus nonrelativisme yang ortogonal dan bersama-sama menjadi<br />sebuah ukuran dari orientasi etika individu.<br />Idealisme menunjukkan keyakinan bahwa konsekuensi sebuah keputusan<br />yang diinginkan dapat diperoleh tanpa melanggar nilai-nilai luhur moralitas.<br />Dimensi ini dideskripsikan sebagai sikap individu terhadap suatu tindakan dan<br />bagaimana tindakan itu berakibat kepada orang lain. Individu dengan idealisme<br />yang tinggi percaya bahwa tindakan yang etis seharusnya mempunyai<br />konsekuensi yang positif dan selalu tidak akan berdampak atau berakibat<br />merugikan kepada orang lain sekecil apapun (Barnett, Bass dan Brown, 1994). Dilain pihak, pragmatisme mengakui hasil keputusan adalah yang utama dan jika<br />perlu mengabaikan nilai-nilai moralitas untuk mendapatkan keuntungan yang<br />lebih besar. Dalam kaitan dengan ini maka internal auditor yang mempunyai<br />idealisme yang tinggi akan selalu bekerja dengan cermat dan profesional dan ini<br />berarti internal auditor dengan orientasi etika yang idealis akan berperilaku lebih<br />etis dalam menghadapi dilema etika.<br />Konsep relativisme menunjukkan perilaku penolakan terhadap kemutlakan<br />aturan-aturan moral yang mengatur perilaku individu yang ada. Orientasi etika ini<br />mengkritik penerapan prinsip-prinsip aturan moral yang universal. Relativisme<br />menyatakan bahwa tidak ada sudut pandang suatu etika yang dapat diidentifikasi<br />secara jelas merupakan ‘yang terbaik’, karena setiap individu mempunyai sudut<br />pandang tentang etika dengan sangat beragam dan luas. Kebalikannya, orientasi<br />etika non-relativisme (atau absolutisme) menunjukkan pengakuan adanya prinsipprinsip<br />moral dengan kewajiban-kewajiban yang mutlak.<br />Shaub, Finn dan Munter (1993) dalam penelitiannya tentang sensitivitas<br />etika auditor, meneliti hubungan orientasi etika auditor dengan komitmen<br />profesional auditor. Mereka menyatakan bahwa individu yang mempunyai<br />idealisme secara otomatis akan memelihara tatacara pekerjaannya sesuai dengan<br />standar profesional, sehingga standar profesional tersebut akan menjadi arahan<br />dalam bekerja. Hal ini akan searah dengan konsep non-relativisme yang<br />menyatakan tingkat absolutisme yang tinggi. Tujuan utama akuntan sebagai<br />sebuah profesi audit adalah juga termasuk menghindari kerugian yang diterima<br />oleh pengguna laporan keuangan, sehingga seorang auditor yang memiliki<br />orientasi etika idealis akan selalu merujuk kepada tujuan dan arahan yang ada<br />pada standar profesionalnya.<br />Ziegenfuss dan Singhapakdi (1994) melakukan penelitian tentang persepsi<br />etis dan nilai-nilai individu terhadap anggota Institute of Internal Auditor. Mereka<br />menyatakan bahwa orientasi etika internal auditor mempunyai hubungan positif<br />dengan perilaku pengambilan keputusan etis. Internal auditor dengan skor<br />idealisme yang tinggi akan cenderung membuat keputusan yang secara absolut<br />lebih bermoral (favor moral absolute) dan sebaliknya.<br />4.6 Nilai Etika Organisasi<br />Nilai etika organisasi (corporate ethical value) adalah sebuah sistem nilainilai<br />etis yang ada di dalam organisasi. Sistem nilai ini dihasilkan dari proses<br />akulturisasi dari berbagai nilai-nilai yang ada, baik yang berasal dari di dalam<br />maupun dari luar organisasi. Nilai etika organisasi, atau lebih spesifik, lingkungan<br />etika di dalam organisasi, terbuat dari berbagai praktek yang dijalankan oleh<br />manajemen beserta nilai-nilai yang menyertainya (espoused values). Nilai etika<br />organisasi sebagai komponen utama kultur organisasi merupakan acuan yang<br />mangarahkan anggota-anggota organisasi dalam menghadapi lingkungan internal<br />maupun eksternalnya yang terbentuk dari nilai-nilai etika individual dari<br />manajemen baik formal maupun informal terhadap situasi etika di dalam<br />organisasi (Hunt et.al., 1989).<br />Nilai etika organisasi dapat digunakan untuk menetapkan dan sebagai<br />patokan dalam menggambarkan apa-apa yang dikerjakan merupakan hal yang<br />‘baik’ atau ‘etis’ dan hal yang ‘tidak baik’ atau ‘tidak etis’ dalam organisasi. Hunt<br />et.al. (1989) juga menyatakan bahwa nilai etika organisasi adalah sebuah derajat pemahaman organisasi tentang bagaimana organisasi bersikap dan bertindak<br />dalam menghadapi isu-isu etika. Hal ini meliputi tingkat persepsi 1) bagaimana<br />para pekerja menilai manajemen dalam bertindak menghadapi isu etika di dalam<br />organisasinya 2) bagaimana para pekerja menilai bahwa manajemen memberi<br />perhatian terhadap isu-isu etika di dalam organisasinya dan 3) bagaimana para<br />pekerja menilai bahwa perilaku etis (atau tidak etis) akan diberikan imbalan<br />(hukuman) di dalam organisasinya. Douglas, Davidson dan Schwartz (2001)<br />menyatakan bahwa nilai etika organisasi mempunyai hubungan yang positif<br />dengan nilai kepribadian individu.<br /><br />5. Model dan Hipotesis Penelitian<br />Konflik audit muncul ketika auditor internal menjalankan aktivitas auditing<br />internal. Internal auditor sebagai pekerja di dalam organisasi yang diauditnya akan<br />menjumpai masalah ketika harus melaporkan temuan-temuan yang mungkin tidak<br />menguntungkan dalam penilaian kinerja manajemen atau obyek audit yang<br />dilakukannya. Konflik terjadi ketika auditor dan auditee tidak sepakat terhadap<br />beberapa aspek fungsi dan tujuan pemeriksaan. Dalam keadaan ini, auditee dapat<br />mempengaruhi proses audit yang dilakukan oleh auditor internal. Auditee dapat<br />menekan auditor internal untuk melakukan tindakan yang melanggar standar<br />pemeriksaan. Untuk itu auditor dihadapkan kepada pilihan-pilihan keputusan yang<br />saling berlawanan terkait dengan aktivitas pemeriksaannya. Karena auditor secara<br />profesional dilandasi oleh kode etik profesi dan standar pemeriksaan, maka<br />auditor berada dalam sebuah dilema etika. Memenuhi tuntutan auditee berarti<br />melanggar standar pemeriksaan dan kemungkinan mendapatkan imbalan manfaat,<br />namun dengan tidak memenuhi tuntutan auditee akan mendapatkan tekanan, baik<br />berupa penghentian penugasan, pemecatan dan kemungkinan sanksi lainnya.<br />Internal auditor dihadapkan kepada pilihan pengambilan keputusan etis atau tidak<br />etis.<br />Keputusan etis (ethical decision) per definisi adalah sebuah keputusan yang<br />baik secara legal maupun moral dapat diterima oleh masyarakat luas (Trevino,<br />1986; Jones, 1991). Dengan mengadaptasi model yang diajukan oleh Trevino<br />(1986), maka proses pengambilan etis dalam situasi dilema etika yang dialami<br />oleh auditor internal.Model Konseptual<br />Konflik<br />Audit<br />Situasi<br />DilemaEtika<br />Pengambilan<br />Keputusan<br />Etis<br />Faktor Situasional<br />Nilai EtikaOrganisasi<br />Faktor Individual<br />PengalamanKerja<br />Orientasi Etika<br />Komitmen Professional<br />Konflik audit kemungkinan akan berkembang menjadi sebuah dilema<br />etika ketika internal auditor diharuskan melakukan pilihan-pilihan pengambilan<br />keputusan etis dan tidak etis. Dalam proses tersebut faktor determinan penting<br />dalam perilaku pengambilan keputusan etis adalah faktor-faktor yang secara unik<br />berhubungan dengan individu pembuat keputusan dan variabel-variabel yang<br />merupakan hasil dari proses sosialisasi dan pengembangan masing-masing<br />individu, yaitu pengalaman, orientasi etika dan komitmen profesional serta faktor<br />situasional yaitu nilai etika organisasi.<br />Dari kerangka teori dan model konseptual di atas maka dibuat model dan<br />hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut pada<br />Gambar 2<br />Model dan Hipotesis Penelitian<br />Nilai Etika<br />Organisasi<br />Orientasi Etika<br />Komitmen<br />Profesional<br />Pengalaman<br />Kerja<br />Pengambilan<br />Keputusan Etis<br />H1<br />H2<br />H3<br />H4<br />H5<br />Shaub, Finn & Munter (1993)<br />Jeffrey & Weatherholt (1996)<br />Douglas, Davidson & Schwartz (2001)<br />Zeigenfuss & Singhapakdi (1994)<br />Windsor & Ashkanasy (1995)<br />Khomsiyah & Nurindriantoro (1998)<br />Golver et.al. (2002)<br />Larkin (2000)<br />Kidwell, Stevens & Bethke (1987)<br />Kalbers dan Fogarty (1995) H6<br />Sedangkan hipotesis dari masing-masing kausalitas dalam model yang akan<br />diuji dideskripsikan sebagai berikut:<br />H1 : Nilai etika organisasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap orientasi<br />etika internal auditor.<br />H2: Orientasi etika internal auditor mempunyai pengaruh yang positif terhadap<br />pengambilan keputusan etis internal auditor<br />H3: Orientasi etika internal auditor mempunyai pengaruh yang positif terhadap<br />komitmen profesional internal auditor<br />H4: Komitmen profesional internal auditor mempunyai pengaruh yang positif<br />terhadap pengambilan keputusan etis internal auditor<br />H5: Pengalaman kerja internal auditor mempunyai pengaruh yang positif<br />terhadap pengambilan keputusan etis internal auditor.<br />H6: Pengalaman kerja internal auditor mempunyai pengaruh yang positif terhadap komitmen profesional internal auditor.<br /><br />6. Kesimpulan<br />Berdasarkan pembuktian empiris terhadap model konseptual yang disusun<br />di awal penelitian maka dapat diberikan kesimpulan umum bahwa nilai etika<br />organisasi, orientasi etika dan komitmen profesional secara individu maupun<br />simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan<br />etis internal auditor dalam situasi dilema etika. Nilai etika organisasi sebagai<br />faktor situasional individu mempunyai pengaruh yang dignifikan terhadap<br />orientasi etika internal auditor. Orientasi etika auditor mempunyai pengaruh yang<br />positif terhadap komitmen profesi, dan kemudian secara bersama-sama keduanya<br />mempunyai hubungan positif dengan pengambilan keputusan etis internal auditor<br />dalam situasi dilema etika. Dalam penelitian ini tidak ditemukan pengaruh<br />pengalaman kerja dalm hubungannya dengan komitnen profesional maupun<br />pengambilan keputusan etis.tulisan ku....http://www.blogger.com/profile/13455492433680032022noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3137646159985188800.post-27669482575522714622009-10-09T06:10:00.000-07:002009-10-09T07:16:05.091-07:008 KAP yang dibekukan PemeritahJakarta, INILAH.COM -- <strong style="font-weight: normal;">Menteri Keuangan menetapkan sanksi pembekuan atas izin usaha atas 8 Akuntan Publik (AP) dan Kantor Akuntan Publik (KAP). Atas dasar peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008.<br /></strong>Sebagian dari mereka terkena sanksi karena belum mematuhi Standar Auditing (SA) – Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).<br /><br />Inilah 8 KAP yang dibekukan pemerintah itu adalah :<br /><span class="breakingnewsringkasan"><li>AP Drs. Basyiruddin Nur</li> <br /> <li>AP Drs. Hans Burhanuddin Makarao</li> <br /> <li>AP Drs. Dadi Muchidin</li> <br /> <li>KAP Drs. Dadi Muchidin</li> <br /> <li>KAP Matias Zakaria</li> <br /> <li>KAP Drs.Soejono</li> <br /> <li>KAP Drs. Abdul Azis B</li> <br /> <li>KAP Drs. M. Isjwara</li></span><br />Ada beragam alasan yang menyebabkan Depkeu mencabut izin 8 AP dan KAP.<br />AP Drs. Basyiruddin Nur dinyatakan belum memenuhi standar atas laporan keuangan konsolidasi PT Datascrip dan anak perusahaannya di tahun buku 2007. AP Drs. Hans Burhanuddin Makarao dibekukan selama 3 bulan lantaran yang dibekukan belum memenuhi Standar Auditing (SA), Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) atas laporan keuangan klien mereka. Ia yang menangani laporan keuangan PT Samcon di tahun buku 2008. Laporan kedua AP ini dinilai Depkau berpotensi mempengaruhi laporan auditor independen. <p>AP Drs. Dadi Muchidin, KAP Drs. Dadi Muchidin, KAP Matias Zakaria, KAP Drs.Soejono, KAP Drs. Abdul Azis B, dan KAP Drs. M. Isjwara.</p> <p>Sebab lain yang menjadikan beberapa AP dan KAP dicabut izinnya oleh Menkeu adalah tidak menyampaikan laporan tahunan KAP tahun takwin. Ini terjadi pada KAP Drs. Dadi Muchidin, yang tidak menyampaikan laporan tahunan KAP tahun takwin 2008.</p> <p>Alasan serupa juga terjadi pada KAP Matias Zakaria yang tidak menyampaikan laporan tahunan KAP tahun takwin 2007 dan 2008. Tidak melapornya KAP atas tahun takwin, dengan jangka waktu yang lebih lama, terjadi pada KAP Drs. Soejono, yaitu sejak 2005-2008.</p> <p>KAP lain yang terkena saksi karena tidak menyampaikan laporan tahunan KAP tahun takwin adalah KAP Drs. Abdul Azis B., KAP Drs. M. Isjwara, dan KAP Drs. M. Isjwara. Para KAP ini dicabut izin pembekuan selama 3 bulan, setelah sebelumnya dikenakan peringatan sebanyak 3 kali dalam jangka waktu 48 bulan terakhir dan sampai saat ini.</p><p>Menurut pendapat saya, ke-8 AP dan KAP tersebut sudah sepantasnya dibekukan izin usahanya oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani karena mereka telah melanggar standar Profesional Akuntan Publik. Sedangkan ukuran kinerja standar auditing mencakup standar profesional auditor independent dan pertimbangan dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan keuangan. Jika dalam standar Profesional Akuntan Publik, AP dan KAP tidak memenuhi standarnya, berarti 8 AP dan KAP yang dibekukan izin usahanya TIDAK PROFESIONAL dalam ukuran kinerjanya.<br /></p><span class="breakingnewsringkasan"></span><span class="breakingnewsringkasan"><br /></span>tulisan ku....http://www.blogger.com/profile/13455492433680032022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3137646159985188800.post-11704476482223048282009-10-09T05:01:00.000-07:002009-10-09T06:07:46.724-07:00Etika Seorang Auditor (KAP) dalam Menerima Bingkisan Hari Raya (Parcel)Terkait dengan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Nomor 20 Tahun 2001, pasal 12b ayat 1 menyebutkan gratifikasi, pemberian dalam arti luas (termasuk parcel atau pemberian hadiah) kepada pejabat saat lebaran, oleh rekanan atau pejabat setingkat, masuk dalam kategori suap jika berhubungan dengan kewajiban atau tugasnya.<br /><br />Seorang auditor itu bersifat tidak memihak kepada siapapun dengan alasan apapun. Namun pada kenyataannya melenceng dari yang sebenarnya. Ada pihak-pihak tertentu yang menyalahgunakan jabatannya untuk menerima suapan dalam bentuk "bingkisan". Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) seharusnya tegas dalam mengambil tindakan dalam kasus ini dengan menghimbau untuk tidak menerima bingkisan barang atau lainnya yang berupa parcel atau dalam bentuk uang dari pihak lain pada Hari Raya karena pemberian hadiah itu kepada pejabat adalah bentuk penyogokan secara "halus".<br /><br />Menurut saya bingkisan dalam bentuk parcel sama saja bentuk 'sogokan'. Parcel memang bentuk tanda terimakasih, tetapi tidak tepat sasaran diberikan kepada pejabat, dan pejabat itu sendiri mampu membeli parcel dari uang yang dimilikinya. Kalaupun bentuk tanda "terimakasih" sudah terlanjur diterima oleh para pejabat, dialihkan kepada mereka yang membutuhkan.tulisan ku....http://www.blogger.com/profile/13455492433680032022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3137646159985188800.post-71105043228119054992009-10-07T07:28:00.000-07:002009-10-07T07:51:02.622-07:00sunday sunsine hot plate egg<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifmJ5Jz8X6padGKzhx80lqCcj-0IZF119Ue_U2nMwO4eQee49iFv7xg6G2UU_JLFSpv2mn7D5lLkve_obdHCEAbow8FQKQaWyuqa5sC8vdnClyaEXXdYz5wJdApow5WKS7KM1WzJ7n1Co/s1600-h/04102009.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifmJ5Jz8X6padGKzhx80lqCcj-0IZF119Ue_U2nMwO4eQee49iFv7xg6G2UU_JLFSpv2mn7D5lLkve_obdHCEAbow8FQKQaWyuqa5sC8vdnClyaEXXdYz5wJdApow5WKS7KM1WzJ7n1Co/s320/04102009.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5389870546514379442" border="0" /></a><br /><span style="font-weight: bold;">Bahan</span>:<br /><ul><li>1 butir telur</li><li>1 tangkai daun bawang<br /></li><li>1 buah tomat</li><li>5 butir kacang kedelai</li><li>2 sdt margarin</li><li>1 sdm kecap asin</li></ul><br /><span style="font-weight: bold;">Cara membuat</span>:<br /><br />Panaskan Margarin dengan api kecil diatas hotpalte. Masukan 1 buah telur bentuk matasapi setengah matang. Tambahkan dengan daun bawang yang telah dicacah halus. Masukan tomat bentuk dadu. bumbui dengan 1 sdm kecap asin dan taburi dengan kacang kedelai. hiasi dengan sauce tomat untuk membuat senyuman di atas telur matasapi. Sajikan dengan hotplate.<br /><br />porsi: 1 telur untuk 1 orang.tulisan ku....http://www.blogger.com/profile/13455492433680032022noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3137646159985188800.post-2734161694662284702009-10-07T06:45:00.000-07:002009-10-07T07:27:58.961-07:00Tentang icha..<div style="text-align: left;">Namaku Erisya Kusumasari,,biasa di panggil "icha". Dari namaku bisa diketahui, aku seorang perempuan. Rumah istanaku di jl.Pepaya no.19 Kotabatu, Bogor 16610. Aku di lahirkan pada tanggal 07 Mei 1988 dan agamaku islam.<br />Saat ini aku masih tercatat sebagai mahasiswi Universitas Gunadarma semester 7 jurusan S1 Akuntansi. Sebelumnya aku lulusan SMAN 4 Bogor angkatan 2003-2006. Untuk menambah pengetahuan,wawasan dan keahlian saya mengikuti kursus Banking Application Audit Course dan Securities Fundamental Analysis, saya juga pernah berpartisipasi sebagai peserta dalam acara The Spectacular Training 2008. Selain sebagai mahasiswa, saya menjalankan bisnis di bidang telekomunikasi seluler. Saat ini saya memiliki pelanggan tetap. Harapan saya dari bisnis ini, ingin lebih maju dan menambah pelanggan dengan pelayanan yang baik. Untuk mengisi waktu luang saya dengan melakukan hobi saya, yaitu menonton film, jalan2, mencari tempat makan yang enak, dan tidur.<br /></div>tulisan ku....http://www.blogger.com/profile/13455492433680032022noreply@blogger.com0